Spanduk 'Kota Langowan' Mulai Bertebaran .
Kawasan Langowan kini diramaikan spanduk-spanduk bertuliskan "Kota Langowan". Spontanitas itu, merupakan ujud dari kerinduan Langowan menjadi kota mandiri
BEBERAPA tempat di wilayah Langowan, spontanitas warga kini mulai memasang spanduk dan papan bermerek Kota Langowan, dan yel-yel tentang keberadaan Kota Langowan.
Ditempat-tempat strategis serta gampang terlihat, mereka berupaya terlihat tulisan tersebut di pintu-pintu masuk menuju Langowan. Di Desa Tempang Kecamatan Langowan Timur, warga sekitar membentang spanduk ke seberang jalan bertuliskan selamat datang di Kota Langowan.
Di halaman-halaman rumah bahkan di atas-atas pohon, terlihat kibaran spanduk-spanduk Kota Langowan beragam tulisan, seperti, “Wellcome To Langowan City”, ”Kota Langowan Yess”, “Go to Langowan City”, “Kota Langowan Harga Mati”, dan berbagai apresiasi lain.
Fenomena ini tak dipungkiri merupakan wujud kerinduan warga berdirinya wilayah mandiri dan madani, bernama Kota Langowan. Karenanya, warga meminta pemerintah kabupaten Minahasa segera merealisasi kerinduan Kota Langowan.
“Heran, apa stou yang dorang da tahang-tahang,” ujar Loddy Rantung (47), warga Langowan, Kamis (17/01) di salah satu rumah kopi di Langowan.
Lelaki yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini mengaku, seluruh warga di wilayahnya sejak lama merindukan Kota Langowan karena alasan fungsi pelayanan pemerintah. Selain itu, pemekaran dirasa mendesak karena untuk percepatan pembangunan di kawasan itu.
Bupati Minahasa, Stefanus Vreeke Runtu (SVR), katanya harus menempati janji yang pernah diucapnya beberapa waktu lalu, yang mengaku mendukung pemekaran Kota Langowan.
Sementara Nusye T (37) juga warga setempat, mengaku sempat mendengar ungkapan mendukung Kota Langowan langsung dari Bupati Minahasa SVR beberapa waktu lalu.
Kata dia, desakan pemekaran Kota Langowan yang makin kencang, harus diwujudnyatakan tahun ini juga (2008).
[* Laporan: Magdalena Sigar - suaramanado.com]
Kawasan Langowan kini diramaikan spanduk-spanduk bertuliskan "Kota Langowan". Spontanitas itu, merupakan ujud dari kerinduan Langowan menjadi kota mandiri
BEBERAPA tempat di wilayah Langowan, spontanitas warga kini mulai memasang spanduk dan papan bermerek Kota Langowan, dan yel-yel tentang keberadaan Kota Langowan.
Ditempat-tempat strategis serta gampang terlihat, mereka berupaya terlihat tulisan tersebut di pintu-pintu masuk menuju Langowan. Di Desa Tempang Kecamatan Langowan Timur, warga sekitar membentang spanduk ke seberang jalan bertuliskan selamat datang di Kota Langowan.
Di halaman-halaman rumah bahkan di atas-atas pohon, terlihat kibaran spanduk-spanduk Kota Langowan beragam tulisan, seperti, “Wellcome To Langowan City”, ”Kota Langowan Yess”, “Go to Langowan City”, “Kota Langowan Harga Mati”, dan berbagai apresiasi lain.
Fenomena ini tak dipungkiri merupakan wujud kerinduan warga berdirinya wilayah mandiri dan madani, bernama Kota Langowan. Karenanya, warga meminta pemerintah kabupaten Minahasa segera merealisasi kerinduan Kota Langowan.
“Heran, apa stou yang dorang da tahang-tahang,” ujar Loddy Rantung (47), warga Langowan, Kamis (17/01) di salah satu rumah kopi di Langowan.
Lelaki yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini mengaku, seluruh warga di wilayahnya sejak lama merindukan Kota Langowan karena alasan fungsi pelayanan pemerintah. Selain itu, pemekaran dirasa mendesak karena untuk percepatan pembangunan di kawasan itu.
Bupati Minahasa, Stefanus Vreeke Runtu (SVR), katanya harus menempati janji yang pernah diucapnya beberapa waktu lalu, yang mengaku mendukung pemekaran Kota Langowan.
Sementara Nusye T (37) juga warga setempat, mengaku sempat mendengar ungkapan mendukung Kota Langowan langsung dari Bupati Minahasa SVR beberapa waktu lalu.
Kata dia, desakan pemekaran Kota Langowan yang makin kencang, harus diwujudnyatakan tahun ini juga (2008).
[* Laporan: Magdalena Sigar - suaramanado.com]
